Contoh Cerpen

PEMUSNAH PARA KORUPTOR
            Ajeng itulah namaku. Aku adalah seorang gadis yang tinggal disebuah Desa yang makmur dan indah, tapi Ajeng yang sekarang adalah seorang Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) di Jakarta. Berkat do’a dari Ayah, Ibu dan Keluargaku di Desa Aku bisa menjadi ketua Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) seperti sekarang ini.
            Sekarang Aku disibukkan oleh tugas untuk memberantas para Koruptor di Tanah Air Indonesia.
            Dan pada suatu hari, ketika Aku sedang memeriksa salah seorang tersangka korupsi, ada sedikit percakapan yang mencemarkan nama baik KPK. Tersangka sudah menggelapkan uang milik Negara sebesar 10 M dan kasus itupun menjadi tugas utama KPK saat ini.
“Apa yang kamu lakukan terhadap uang sebesar 10 M milik Negara itu ?” Tanya diriku dengan nada tegas. “Ma’af Mbak sebelumnya apa Saya boleh minta bantuan dari anda ?” jawab  koruptor itu. Akupun menjawabnya “Bantuan buat apa ?”. Dan dengan santai Kotuptor itu menjawab “Tolong Mbak, anda merekayasa kasus ini, supaya nama baik Saya dan vonis yang dijatuhkan Hakim tidak terlalu berat. Nanti anda Saya kasih uang deh ..!! lumayan, kira-kira sekitar 3 M, pinta koruptor itu.
Akupun menanggapi koruptor sekaligus penyuap gila itu dengan nada marah. “Enak saja kamu, berani-beraninya kamu menyuap Saya. Emangnya kamu pikir Saya orang gampangan ?”. Dengan nada seperti orang yang tanpa salahpun ia tetap merayuku. “Yakin ni mbak … tidak mau uang 3 M ? nanti Saya tambah deh !
Seketika itu juga Saya teringat dengan nasihat Ayah dan Ibu di Desa. Saat itu Aku akan berangkat ke Jakarta. Sempat terucap sepatan kata dari Ibu. “Nak, jika kamu sudah berhasil menjadi ketua KPK, jalanilah tugas dan amanahmu dengan baik. Jangan sekli-kali kamu menyalahgunakan wewenang” Kata Ibu. Dan Ayahpun menyambung nasihat Ibuku. “Betul itu Nak, ingat selalu peruangan Ayah dan Ibu untuk bisa menyekolahkanmu sampai kamu menjadi seorang sarjana seperti ini”. Dan pada saat Ayah dan Ibu menasihatiku seketika itu air mataku pun pecah. “Ayah, Ibu … Ajeng berjanji akan menjadi seorang yang seperti Ayah dan Ibu harapkan”. Tuturkan seraya menyalami tangan halus dan suci Ayah dan Ibuku tercinta.
            “Mbak, jagan melamun … “ kata kotuptor itu seraya menepuk punggungku. Dengan nada yang semakin marah, Aku pun kembali beradu mulut dengan si Koruptor gila itu. “Tidak …!!! Tambah satu lagi kasus kamu, yaitu berusaha melakukan penyuapan terhadap pimpinan KPK”. Dengan nada kesal koruptor itupun mengancam diriku. “ Jika anda tidak mau, akan Saya rampas lebih banyak lagi uang milik Negara Indonesia ini”. Dan percakapanpun semakin panas. “Sudah, jangan banyak omong, sekarang kamu terbelit banyak kasus tentang penggelapan uang milik Negara”. Kataku dengan nada kasar. “Capek deh ..!! pimpinan KPK sekarang tidak doyan dengan uang” kata koruptor itu. Kemudian Aku pun menjawab omongan koruptor itu. “Memang, saya tidak doyan dengan uang haram.” Akhirnya koruptor itu mengalah.
Begitulah potret politik, ekonomi dan kepemimpinan di Indonesia. Sungguh tragis. Dan Aku pun berjanji akan menjadi ketua pimpinan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) yang jujur, adil, bijaksana dan tidak memandang bulu dalam menegakkan keadilan.
Ayah, Ibu terima kasih atas do’a kalian dan berkat perjuangan kalian, aku dapat menjadi seperti ini. Aku berjanji akan membela yang benar dan memberi sanksi dan hukuman kepada siapapun yang salah. Because, Indonesia is a advance country.
By : Iliya Emiliya (Ketua PK.IPPNU)
MTs NU Al Syairiyah Limpung
 (Juara II Lomba Cerpen SMP/MTs Se-Karesidenan Pekalongan dan Kendal Oleh PC. IPNU-IPPNU Kab. Batang)
MTs NU Al Syairiyah Limpung

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *